Rancang Sistem Mobile Health Care, Miftadi Sudja’I Raih Doctor of Philosophy

BANDUNG, TEL-U – Ir. Miftadi Sudja’I, M.Sc, Ph.D dosen Fakultas Teknik Elektro Telkom University (FEB Tel-U) berhasil meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) dari School of Electrical, Computer, and Telecommunication Engineering di University of Wollongong Australia, Kamis (3 November 2016).

Mengangkat judul penelitian “Adaptive STFC MB-OFDM UWB System for High Speed WBAN Applications”, Miftadi menuturkan bahwa area riset penelitian ini masuk ke dalam Wireless Body Area Network (WBAN) untuk aplikasi mobile health care.

Dalam penelitian ini, Miftadi mendesain sebuah physical layer suatu sistem komunikasi antara sensor yang dipasang di permukaan atau tubuh manusia dengan suatu konsentrator, yang kemudian digunakan untuk berkomunikasi dengan jaringan-jaringan di luar seperti communication cloud atau internet cloud. “Sistem tersebut digunakan untuk mendeteksi parameter-parameter biometric dan kerja faal tubuh manusia dalam aplikasi kesehatan,” ujarnya.

Sistem physical layer untuk aplikasi WBAN buatan Miftadi ini mempunyai kecepatan yang tinggi hingga 1GB/S, lebih handal, dan memiliki konsumsi daya yang lebih efisien dibanding dengan yang sudah ada sekarang. Penelitian ini dibuat untuk aplikasi health monitoring system yang digunakan untuk mengatasi adanya beban biaya, sistem, maupun waktu untuk memonitoring kondisi kesehatan manusia.

Miftadi menuturkan, penelitian ini bisa membantu negara-negara yang populasinya banyak memiliki orang lanjut usia. Orang lanjut usia biasanya harus rutin datang ke lab atau rumah sakit untuk mengecek kesehatan. “Dengan sistem ini pasien bisa dipasangi sensor-sensor dan bisa dimonitor kesehatannya dari jarak jauh,” ujar Miftadi.

Sistem besutan Miftadi ini diperkirakan bisa menjadi mendorong industri yang cukup besar di masa mendatang. Miftadi menjelaskan, saat ini sistem tersebut masih dalam tahap prototype di laboratorium dan belum diproduksi secara massal. “Dengan adanya sistem ini pasien nanti tidak perlu lagi pergi ke rumah sakit atau laboratorium hanya untuk sekadar mengecek kondisi kesehatannya,” ujarnya. (pr/ead)

Sumber : Web Telkom University

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *