Bandung, Desember 2023. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan maupun pedesaan adalah pengolahan sampah, tak terkecuali masyarakat di Desa Pinggirsari. Desa Pinggirsari merupakan salah satu dari sebelas desa yang berasa di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa Pinggirsari memiliki masalah, yaitu belum adanya sistem pengolahan sampah terpadu dan juga layanan pengangkutan sampah ke TPA. Akibatnya banyak penumpukan sampah di tempat yang tidak semestinya. Untuk memudahkan proses pengolahan sampah, langkah awal yang paling mudah adalah melalui pemilahan sampah organik dan sampah non-organik. Pemilahan sampah yang tepat akan mengurangi ketergantungan masyarakat kepada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Tim pengabdian masyarakat dari Fakultas Teknik Elektro, Telkom University yang terdiri dari Willy Anugrah Cahyadi, Husneni Mukhtar, dan Hesty Susanti sebelumnya telah melakukan survei pada Oktober lalu yang dibantu oleh salah satu perangkat Desa Pinggirsari, Pak Dadang, untuk menentukan warga yang akan dijadikan sasaran percontohan pemilahan sampah. Dari hasil survei ini, ditentukan lima rumah tangga di RW. 01, masing-masing di RT. 03 dan RT. 04 yang akan mewakili warga Desa Pinggirsari sebagai penerima manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat ini.
Selanjutnya pada 7 Desember 2023, tim dosen yang dibantu oleh 3 mahasiswa Prodi Teknik Elektro, Adhitya Dwi Saputra, Faishal Rahmat Salam, dan Florensa Anugrah Thosuly bertemu langsung dengan perwakilan warga yang telah ditunjuk untuk menyosialisasikan metode pemilahan sampah non-organik dan pengolahan sampah organik menggunakan komposter. Dalam kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat memberikan penyuluhan tentang tata cara mengolah sampah organik (sampah dapur) menjadi kompos menggunakan komposter tong ukuran 50 liter dan cairan bibit kompos yang disemprotkan ke sampah yang sudah dicacah. Melalui metode ini, warga dapat memperoleh hasil berupa pupuk kompos cair (setiap 4 hari sampai 1 minggu) dan pupuk kompos padat (setiap 40 sampai 60 hari). Pupuk kompos padat yang sudah jadi memiliki ciri-ciri berwarna coklat kehitaman dan tidak berbau.
Tim menyerahkan paket pengolahan sampah ke perwakilan warga yang dikoordinasikan oleh salah seorang kader desa, Bu Neng, yang terdiri dari tempat sampah non-organik ukuran 50 liter, tong komposter ukuran 50 liter, cairan bibit kompos ukuran 1 liter beserta kelengkapannya. Hasil pengolahan sampah organik ini nantinya dapat dimanfaatkan warga sebagai pupuk alami untuk tanaman pangan dan hortikultura yang banyak tersebar di Desa Pinggirsari sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh warga secara berkelanjutan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi pilot project yang dapat dicontoh dan dikembangkan di wilayah-wilayah lainnya dalam lingkup Desa Pinggirsari, maupun Kecamatan Arjasari.
E: see.secretariat@telkomuniversity.ac.id Telkom University Landmark Tower Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung 40257 Indonesia
Leave a Reply