FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO TAKLUKAN LCEN XVIII 2014

Mengikuti lomba merupakan salah satu pemicu untuk mahasiswa lebih mengasah kemampuan mereka. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa FTE (Fakultas Teknik Elektro) Universitas Telkom yang mengikuti LCEN XVIII 2014 (Lomba Cipta Elektronik Nasional) di ITS pada 24 – 25 Mei 2014. Keikutsertaan mahasiswa FTE berhasil menyabet dua kemenangan sebagai juara 1 dan 3 untuk kategori Industrial Automation and Electronics.

 

LCEN merupakan kompetisi karya cipta di bidang elektronik dengan tiga kategori yaitu Industrial Automation and Electronics, Medical Electronics and Assitive dan Green Energy Innovation.  Tema besar yang diangkat pada LCEN XVIII tahun ini adalah “Innovative Invention for Indonesia”, diharapkan karya para peserta dapat menghasilkan teknologi inovatif yang dapat diaplikasikan dan berguna bagi bangsa kita. Proses penilaian diawali dengan seleksi proposal selanjutnya 8 Tim terpilih di undang untuk mempresentasikan karyanya.

 

Dari 8 Tim semifinalis Juara 1 diraih oleh Tim Elka Squadron yang terdiri dari Agus Wayan Sudiatmika mahasiswa Prodi Teknik Elektro, Andrew Iskandar mahasiswa Prodi  Teknik Telekomunikasi ,dan Agustina Paramitha mahasiswi  Prodi Sistem Komputer dengan pembimbing Unang Sunarya, ST., MT. Tim ini membuat inovasi mesin pencetak VCD portable yang siap pakai dan ekonomis. Selain berbentuk portable yang mudah untuk dibawa kemanasaja dengan mengusung produk yang ramah lingkungan dengan menggunakan laser alat ini dapat mencetak VCD hanya dalam waktu 30 menit.  Alat ini merupakan pengembangan dari kompetisi yang sebelumnya mereka ikuti. Kemenangan yang diraih merupakan hasil dari kerja keras dan totalitas mereka.

 

Tim #fistection_117 berhasil meraih Juara 3 pada kategori yang sama. Mereka merupakan mahasiswa Prodi Teknik Fisika yang terdiri dari Wilden, Ray dan Anggi dengan dosen pembimbing M Ramdlan Kirom S.Si., M.Si. Nama Tim merupakan singkatan dari Fisika Technic and Prediction Club. Tim ini membuat inovasi penggabungan hardrware dan software yaitu penembak jitu otomatis berbasis computer vision. Pembuatan alat ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya teroris yang ada di negeri kita dan dibuat untuk membantu militer dalam melengkapi persenjataan. Cara kerjanya dapat mendeteksi wajah sasaran dari jarak jauh dan untuk menembaknya dilakukan dengan manual kokan. Karena untuk keperluan kompetisi senjata yang digunakan adalah airsoftgun spring. Persiapan yang matang selama 4 bulan sebelum pengiriman proposal merupakan salah satu kunci kesuksesan. “Kami tidak menyangka akan menjadi Juara 2 karena ini merupakan kompetisi pertama dan tingkat nasional yang kita ikuti.” Ujar Agus dengan bangga. (Ramdi/FTE)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *