FTE ADAKAN WORKSHOP MENULIS BUKU AJAR

Bandung, Tel-U. (8/7) Selasa, bertempat di Ged. N Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom telah diadakan Workshop “Manfaat Menulis Buku Ajar Bagi Dosen dan Teknik Menulis Buku Ajar” dengan pembicara Mohammad Ramdhani, ST., MT. Acara ini diadakan untuk membangkitkan keinginan menulis buku bagi para dosen terutama buku ajar yang menjadi fokus utama FTE. Buku ajar nantinya diperuntukan sebagai buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.

Pada acara ini membahas bagaimana awal mula untuk menimbulkan rasa kepercayaan diri untuk menulis buku terutama buku ajar. Beliau merupakan dosen S1 Teknik Elektro Tel-U yang telah menghasilkan buku ajar best seller. Berbagi pengalaman dengan rekan sesama dosen tentang teknik menulis buku ajar berdasarkan pengalaman pribadi mulai dari proses keinginan yang timbul dari diri sendiri, pengumpulan bahan hingga terbit buku.

Untuk menjadi penulis tidak usah takut karena tidak berbakat dan tidak punya waktu. “Menulis itu bermodalkan oleh Mau Menulis” ujar Mohammad Ramdhani, ST., MT. Kesulitan yang biasa tumbuh pada setiap orang itu adalah kesulitan untuk mau menulis karena merasa takut nanti hasilnya akan di bajak, plagiarisme atau akan ada yang menghujat mengenai isi bukunya. Beliau menyarankan hilangkan dahulu semua rasa ketakutan yang timbul. Kesulitan yang lain adalah kesulitan kapan akan memulai untuk menulis.

Menanamkan budaya menulis pada diri sendiri dengan meluangkan waktu 5 sampai 10 menit sehari dan membiasakan diri untuk menulis tiap kali ada ide yang terlintas dipikiran. Tidak usah merasa takut akan ketidakbisaan dalam menyusun kalimat menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), karena itu akan diperbaiki oleh editorial pihak penerbit.

Yang menjadi acuan beliau selama ini adalah bermula dari sejak pertama mengajar beliau selalu membuat catatan mendetail di transparansi apa saja yang akan dibicarakan di kelas. Dalam setahun bisa terkumpul 180 halaman tranparansi, bila dari kumpulan itu hanya menjadi bahan copyan kenapa tidak menjadi sebuah buku. Memang proses yang beliau tempuh tidaklah mudah, dalam jangka waktu 2 tahun buku pertama baru bisa terbit.

Untuk menulis buku ajar sebaiknya mengetahui minimal halaman menurut Dikti 45 halaman, harus ada tujuan instruksional, TIK, soal jawab, rangkuman setiap Bab, menjelaskan kompetensi yang dicapai setiap Bab dan strukturnya berdasarkan kebutuhan mahasiswa.

Sebagai pemacu para dosen untuk memulai menulis, tak lupa Mohammad Ramdhani, ST., MT memberitahukan keuntungan apa saja yang di dapat dari hasil menulis buku ajar. Diantaranya mendapat royalty dari penerbit setiap tahunnya, hibah penulisan buku ajar dari Dikti, intensif penulis serta akan ada kemudahan untuk naik jabatan.

Yang selalu menjadi motivasi M. Ramhani dalam menulis adalah kata bijak “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan atau doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no.1631). (FTE-Ramdi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *