Luar Biasa, Tim Mahasiswa Telkom University Berhasil Ciptakan Smart Boat sebagai Solusi Keselamatan Nelayan Saat Melaut

Tim mahasiswa Telkom University bersama dosen pendampingnya berhasil menciptakan Smart Boat sebagai solusi keselamatan nelayan saat melaut. Inovasi ini dilatarbelakangi oleh maraknya kasus kecelakaan nelayan tradisional saat mencari ikan di laut. Kecelakan tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya peralatan yang memadai untuk dapat meminimalisasi risiko kecelakaan nelayan pada saat melaut.

Tim yang dijuluki PENTANA ini, terdiri dari lima orang mahasiswa yang berasal dari program studi dan angkatan yang berbeda. Lima orang mahasiswa itu, diantaranya Eka Sugiarto, Annisa Puji Lestari, Muhammad Yusup Abdussalam, Risma Zahra Hana, dan Zahira Aulia Husniah. Mereka berasal dari program studi S1 Teknik Fisika, S1 Teknik Telekomunikasi, dan S1 Ilmu Komunikasi angkatan 2020 dan 2021. Tim ini didampingi satu orang dosen pendamping bernama Dr.Eng. Asep Suhendi, S.Si., M.Si.

Eka Sugiarto selaku ketua tim menjelaskan bahwa Smart Boat mengintegrasikan teknologi Internet of Things dengan menggunakan Long Range Radio sebagai media transmisi sinyal selama nelayan melaut. Selain itu, Smart Boat juga dilengkapi dengan panel surya sehingga hemat daya dan ramah lingkungan sesuai prinsip renewable energy.

“Sistem pada Smart Boat ini mengumpulkan data dari kapal berupa orientasi kapal menggunakan sensor gyroscope, lokasi/titik koordinat kapal berada dengan sensor GPS, dan melacak identitas nelayan yang menaiki kapal dengan modul NFC. Tombol darurat disediakan jikalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan awak kapal ingin segera mungkin mendapatkan bantuan dari pihak pengawas pantai,” kata Tim Pentana saat siaran pers pada Rabu (04/10/2023).

Keempat data tersebut selanjutnya akan dikirim dari device yang ada di kapal menuju receiver menggunakan jaringan LoRa. Alasannya adalah karena jangkauan dari jaringan tersebut jauh melebihi jaringan seluler/internet sehingga akan meminimalisasi terjadinya putus koneksi antara kapal dengan receiver.

Setelah data masuk ke receiver, data akan dikirim ke cloud dengan menggunakan jaringan wifi. Setelah itu, data di cloud akan disimpan dan diolah di database website yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk tampilan peta seperti Google Maps di website tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *